“Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam,
Seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” (Yesaya 6:3, TB)
Alkitab menyatakan bahawa Allah itu
kudus, tanpa cela, suci dan sempurna. Dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu, Allah
menyatakan Diri-Nya sebagai TUHAN yang Kudus. Allah kudus sehinggakan Dia tidak
dapat menahan dosa dan tidak mampu melihat dosa.
Oleh kerana kekudusan Allah, Dia berpaling dan membelakangkan Tuhan Yesus
Kristus apabila Kristus mengambil kepada diri-Nya dosa seluruh dunia di kayu
salib. Itulah satu-satunya (hanya sekali) masa dalam kesatuaan Allah Triniti dimana
hubungan Allah Bapa dan Allah Anak mengalami keretakkan.
Kristus berseru di kayu salib, “Ya Allah-Ku, ya
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34, BM). Betapa dahsyatnya kesedihan
dan kesakitan (secara fisikal dan rohani) Kristus ketika itu apabila kegelapan dosa
yang ditanggung oleh-Nya telah menyebabkan Allah Bapa berpaling
meninggalkan-Nya. Namun betapa indahnya ketika itu (sekarang dan selamanya)
apabila Kristus mengorbankan diri-Nya yang kudus dan suci untuk mati bagi
setiap dosa yang sepatutnya ditanggung oleh kita.
Sekarang, Allah berfirman agar kita
menjadi kudus seperti Dia (1 Petrus 1:16). Tetapi bagaimana ini boleh terjadi? Bagaimana kita yang berdosa ini
boleh menjadi kudus? Apabila kita menerima dan mengaku bahawa Yesus Kristus
ialah Tuhan dan Juruselamat kita, Dia akan hadir dalam kehidupan kita,
menyucikan kita daripada dosa, dan tinggal di dalam kita melalui Roh Kudus-Nya.
Pada masa itu, kita akan mula bertumbuh menjadi seperti Dia, dan akan terus
bertumbuh dalam iman sehingga kita bersama dengan Kristus suatu hari nanti dan
memiliki tubuh yang baru dalam hadirat-Nya.
Oh betapa indah-Nya Allah itu.
Melalui Kristus apa yang kita
anggap sebagai mustahil –
pendosa menjadi kudus – boleh terjadi.
Puji, syukur dan hormat kepada
Allah Tuhan kita! Amen.
THINK BIG. START SMALL. GO DEEP.
No comments:
Post a Comment